Salah satu pemeriksaan yang dilakukan saat Ante Natal Care adalah
pemeriksaan Leopold. Pemeriksaan ini terdiri dari 4 tindakan yang masing-masing
dilakukan untuk mengetahui presentasi (kedudukan) bagian tubuh janin dalam
uterus (rahim). Empat pemeriksaan Leopold tersebut adalah:
Leopold I
Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian
janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Teknik pemeriksaan
§ Pemeriksa menghadap ke
kepala pasien, gunakan ujung jari kedua tangan untuk meraba fundus.
Mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri
§ Apabila kepala janin
teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras,bundar dan melenting
(seperti mudah digerakkan).
§ Apabila bokong janin
teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah lunak, kurang bundar, dan
kurang melenting.
§ Fundus kosong apabila
posisi janin melintang pada rahim.
Menentukan usia kehamilan
§ Pada usia kehamilan 12
minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis.
§ Pada usia kehamilan 16
minggu, fundus dapat teraba di antara simpisis dan pusat.
§ Pada usia kehamilan 20
minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah pusat.
§ Pada usia kehamilan 24
minggu, fundus dapat teraba tepat di pusat.
§ Pada usia kehamilan 28
minggu, fundus dapat teraba 3 jari di atas pusat.
§ Pada usia kehamilan 32
minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat.
§ Pada usia kehamilan 36
minggu, fundus dapat teraba 3 jari di bawah prosesus xipoideus.
§ Pada usia kehamilan 40
minggu, fundus dapat teraba di pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat.
(Lakukan konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk membedakan dengan usia
kehamilan 32 minggu).
Leopold II
Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada
kedua sisi perut ibu.
Teknik pemeriksaan
§ menghadap ke kepala
pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut ibu, raba (palpasi) kedua
bagian sisi perut ibu.
Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi
perut ibu
§ bagian punggung akan
teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan.
§ bagian-bagian kecil
(tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol,
kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
Leopold III
Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat
di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh
pintu atas panggul.
Teknik pemeriksaan
§ Pemeriksa hanya
menggunakan satu tangan. (Lihat gambar!)
§ Bagian yang teraba, bisa
kepala, bisa juga bokong (Lihat Leopold I!)
§ Cobalah apakah bagian
yang teraba itu masih dapat digerakkan atau tidak. Apabila tidak dapat
digoyangkan, maka janin sudah menyentuh pintu atas panggul.
Leopold IV
Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian
bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah
memasuki pintu atas panggul.
Teknik pemeriksaan
§ pemeriksa menghadap kaki
pasien
§ dengan kedua tangan
ditentukan bagian janin apa (bokongkah atau kepalakah?) yang terletak di bagian
bawah perut ibu.
Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas
panggul
1. Konvergen
(jari-jari kedua tangan bertemu), berarti baru sedikit janin memasuki pintu
atas panggul.
2. Divergen (jarak antara kedua jari pemeriksa jauh), janin
(kepala janin) telah banyak memasuki pintu atas panggul).
3. Sejajar (jarak tangan pemeriksa sejajar), kepala janin setengahnya masuk ke pintu atas panggul.
Selain pemeriksaan Leopold kita juga wajib mengkaji adakah ciri-ciri anemia yang terdapat di konjungtiva, di hidung apakah ada epitaksis dan di mulut apakah ada ginggivitis.