Jumat, 11 Desember 2020

TERAPI OKSIGEN

 

Terapi Oksigen

            Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20% pada tekanan 1 atmosphir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah.

            Tujuan pemberian terapi oksigen adalah untuk mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat, menurunkan kerja nafas, menurunkan kerja jantung.

            Indikasi pemberian terapi oksigen adalah

1.      Pada penurunan PaO2 dengan gejala dan tanda hipoksia: dipsnoe, takhipnoe, disorientasi, gelisah, apatis atau penurunan kesadaran, takhikardia atau bradikardia dengan tekanan darah turun.

2.      Keadaan lain : gagal nafas akut, shok, keracunan CO.

Metode pemberian oksigen

1)      System aliran rendah

a)      Low flow low concentration

(1)   Kateter Nasal

Memberikan  oksigen secara kontinyu dengan aliran 1-3 liter / menit dengan konsentrasi 24-32 %.

(2)   Kanul Binasal

Memberikan konsentrasi oksigen antara 24-44% dengan aliran 1-6 liter / menit. Konsentrasi oksigen akan naik 4% pada tiap kenaikan aliran 1 liter/ menit.

b)     Low flow high concentration

(1)   Sungkup muka sederhana

Merupakan system aliran rendah dengan hidung, nasopharing dan oropharing sebagai penyimpan anatomic. Aliran yang diberikan 5-8 liter / menit.

(2)   Sungkup muka dengan kantong “rebreathing

Aliran oksigen yang diberikan 8-12 liter / menit, dengan konsentrasi 40-60%. Udara inspirasi sebagian tercampur dengan 1/3 bagian volume ekhalasi masuk ke kantong, 2/3 bagian volume ekhalasi melewati lubang-lubang pada bagian samping.

                                    

(3)   Sungkup muka dengan kantong “non rebreathing”

Aliran yang diberikan 8-12 liter / menit dengan konsentrasi oksigen 80-100%. Udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi,  tidak dipengaruhi oleh udara luar.

 

2)      System aliran tinggi

a)      High flow low concentration  

i)       Sungkup venturi

Memberikan aliran yang bervariasi dengan konsentrasi oksigen 24-50%. Dipakai pada pasien dengan ventilasi yang tidak teratur.

b)      High flow high concentration

i)       Head box

ii)     Sungkup CPAP

Selasa, 01 Desember 2020

TIPS AMAN UNTUK BERKUNJUNG KERUMAH SAKIT

 

            Disaat pandemi seperti ini, pasti akan khawatir bila harus ke rumah sakit, baik itu untuk imunisasi anak, kontrol rutin, mau melahirkan dan lain-lain. Disaat seperti ini kita harus tetap waspad, berikut tips datang ke rumah sakit di era pandemi.

1.      Buat janji dengan dokter

Perhatikan jadwal dokter praktek, buat janji berkonsultasi dengan dokter agar dapat datang  sesuai jadwal dengan tepat waktu dan mengurangi resiko menunggu dan resiko terpapar virus.

2.      Daftar online untuk menghindari antrian

Saat pandemic seperti ini, rata-rata rumah sakit akan memberlakukan pendaftaran online. Anda bisa datang sesuai jam yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dengan tepat waktu.

 

3.      Pakai masker dan membawa hand sanitizer

Tetap jaga protocol kesehatan dengan pakai masker saat berada dilingkungan rumah sakit, kecuali saat dokter akan memeriksa bagian mulut & hidung. Jangan lupa bawa masker cadangan. Mencuci tangan, bila jauh dari tempat cuci tangan, bisa menggunakan hand sanitizer.

 

4.      Jawab pertanyaan screening dengan jujur

Petugas rumah sakit akan melakukan screening  dipintu masuk pasien. Jawablah dengan jujur pertanyaan – pertanyaan yang diajukan pertugas rumah sakit dan akan di lakukan pengecekan suhu sebagai standar screening awal.

 

5.      Tetap jaga jarak

Hindari kerumunan saat anda akan ke ruang konsultasi, ke apotik dank e ruangan – ruangan lain yang berpotensi berkerumun. Jaga jarak dengan dokter kira-kia 1,5m-2m.

 

6.      Jangan pegang benda-benda di rumah sakit

Kita tidak tahu benda-benda yang kita temui di rumah sakit atau klinik kesehatan steril atau tidak. Bisa jadi orang lain yang sudah terkena virus telah menyentuh benda tersebut sebelumnya. Jadi jangan asal menyentuh benda-benda yang ada rumah sakit untuk meminimalisir risiko tertular virus.

 

7.      Hindari berbicara dengan pasien lain

Berbicaralah seperlunya hanya jika diperlukan.karena penularan virus dari udara, percikan air lius dan sentuhan, sebaiknya hindari berbicara dengan pasien lain.

 

8.      Cuci tangan pakai sabun

Cuci tangan dengan sabun dapat mengurai perotein yang ada di bagian tubuh virus sehingga virus bisa hilang dengan mencuci tangan pakai sabun.

 

9.      Protokol saat pulang ke rumah

Saat pulang kerumah, rendam menggunakan detergen semua pakaian dan masker kain yang digunakan saat pergi. Mandi dan keramas setelah sampai dirumah untuk membersihkan badan agar terhindar dari virus dan bakteri.

Bagaimana? Masih takut untuk ke rumah sakit?